untuk bisa memahami pelajaran matematika kunci yang paling penting yaitu "MAU"
Karena "Jika anda Mau pasti akan mampu".dan "PERCAYA DIRI" percaya bahwasanya kepada diri kita sendiri bahwa kita bisa.
Matematika itu mudah tapi jangan di permudah
pada hakikatnya kecerdasan dan kejeniuan manusia itu sama yang membedakan adalah usaha mereka, usaha itu ibarat klo umpama kita melempar sesuatu ke dinding, semakin kuat kita melempar ke dinding maka semakin kuat pula pantulannya kembali kepada kita, tapi bayangin jika kita melempar tanpa tenaga dan usaha boro boro bisa mantul adanya kena aja juga mungkin tidak. faham gak hehehe sedikit belajar logika...??? intinya begini "sebesar usaha kita maka sebesar itu pulalah keuntungan yang kita dapatkan"
Firman Allah di dalam surat Al-Isro' ayat 7:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
sedikit cerita ketika saya ingin mengajarkan kepad anak anak matematika dan tersendat dengan satu soal yang tidak bisa saya pecahkan... lantas saya tak bisa dengan mudahnya diam dan menyerah begitu saja... saya baca berkali2 sampai melekat dan coba terus.. tapi ternyata hasilnya nihil.. masih belum terpecahkan juga, akirnya saya iget pepatah "malu bertanya sesat dijalan" yang paling saya takutkan itu klo saya bisa kemudian salah... kan bahaya mengajarkan kesalahan bisa jadi dosa yang mengalir, saya coba tuk bertanya kepada siapasaja yang bisa, kebetulan saya bertemu dgn orang yang jauh di bawah saya... ternyata tak saya duga dia menjawab dengan cepat dan tepat... subhanallah akhirnya saya penasaran lantas saya bertanya "kok bisa sih?" dia menjawab dengan ringan dan mudahnya "sebenarnya matematika itu mudah kok, cuma kita aja yang menganggap susah, cuma angaka 1 sampai 9 ditambah 0 tok, di puter puter di bolak balik doang"
disini saya dapat pelajaran, ternyata itu semua tergantung cara pandang kita, kalau kita menganggap mudah insya'allah akan dimudahkan, tapi kalau kita menganggap sulit niscaya kita akan kesulitan juga, modal pertama untuk belajar matematika ialah mencintainya memahami kepentingannya dlu, "orang penting itu yang mengaggap segala sesuatu yang kecil dan di remehkan orang menjadi penting" klo kita sudah merasa senag
pasti akan ada kemauan, dan semakin penasaran.
alfarobi mengatakan: "untuk mempelajari filsafat itu harus mendalami dan mengusai matematika dulu" tau sendiri kan bahwa ilmu filsafat ialah termasuk urutan ilmu tertinggi, jadi
ada juga yang mengatakan:
mudah bila kita mau, membosankan bila menganggap ia sbg pelajaran, dan seru jika mengganggap sbg tantangan sehingga terdorong tuk menyelesaikan, benci bila ada yg mengatakan 'MAkin TEkun MAkin Tak KAruan'
ketika ada anak kecil mampu menulis buku matematika sendiri, dan banyak orang bertanya "kok bisa sih"
dia menjawabnya cukup simple "merubah cara berfikir",
aku baru tahu dulu sempet bingung ketika belajar matematika ditanya: "buat apa belajar matematika yang rumit2 apa gunanya kayak aljabar dll" ternyata jawabya matematika adalah belajar berfilsafat.
inti belajar matematika adalah untuk memudahkan dalam berfikir dalam setiap pelajaran dan pekerjaan, karena kita diajari untuk menyelesaikan setiap latihan.
kalau seandainya kita belajar pelajaran selain matematika itu mengajari kita menjadi pandai, tapi klau matematika mengajari orang untuk menjadi jenius"
Dalam matematika, pertama harus ada minat, kedua harus pakai otak, mesti tidak bisa mengerjakan soal, tidak apa-apa karena anak pasti jadi semakin pintar dengan terus memakai otak
ada juga metode belajar matematika:
1. “metode coba-coba” adalah metode belajar alamiah, menggairahkan semangat belajar, penuh penemuan baru, kekagetan dan kepuasan berpikir . Dengan metode coba-coba, kita tidak stres, karena kita berinisiatif sendiri, dengan menggunakan insting alamiah untuk mempelajari sesuatu. kita akan tetap suka matematika. Kelemahannya adalah: terlalu makan waktu, Namaun, waktu bukan masalah jika tujuannya memupuk logika matematika yang sesungguhnya.
Sebenarnya untuk memecahkan masalah soal matematika, pengetahuan yang diperlukan hanyalah bilangan bulat, pecahan, penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian bilangan desimal. . Matematika bukanlah pelajaran untuk berhitung cepat, melainkan kemampuan menyusun angka sambil memutar otak (logika).
2. “Metode menghapal urutan cara” lebih banyak dipilih karena hemat waktu, apalagi jika banyak PR dan ujian lain. Tetapi metode ini berbahaya. Metode ini tidak mensimulasi otak dengan benar sehingga membosankan, cepat lupa, tidak menumbuhkan kemampuan berlogika, urutan cara lama tidak bisa diterapkan jika soal berubah sedikit saja.
Sampai akhir, kita harus menggunakan metode coba-coba, bukan hapal cara. Hanya dengan coba-coba sendiri dulu sampai bisa, kita akan mengerti arti penjelasan guru, dan akan lebih terkesima saat dia diperkenalkan dengan cara yang lebih efesien.
intinya:
- semua orang pada dasarnya adalah cerdas dan suka belajar matematika
- dan semua orang bisa belajar dan tumbuh sendiri tanpa diajari
- Orang tua dan guru mengganggu proses belajar anak-anak dengan penjelasan berlebihan tentang matematika dan perintah-perintah untuk belajar.
0 Response to "Motivasi dalam belajar Matematika"
Post a Comment